Syabab Hidayatullah Songsong Sulsel Bermartabat dengan Kerja dan Spiritualitas
DALAM rekomendasinya pada Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang digelar pertengahan September (13-14/09/2014) lalu, Pimpinan Wilayah Syabab Hidayatullah Sulawesi Selatan (PW Syabab Hidayatullah Sulsel) mendorong terbangunnya budaya organisasi syabab yang profesional.Selain itu, rapat juga memutuskan terus dilakukan revitalisasi internal gerakanan Syabab Hidayatullah Sulsel sebagai organisasi kepemudaan yang mempelopori gerakan pembangunan moral bangsa.
Sekretaris Jenderal PP Syabab Hidayatullah, Suhardi Muhammad, S.Th.I, yang hadir dalam kesempatan tersebut mendorong segenap kader Syabab Hidayatullah Sulsel untuk barsama-sama membangun budaya kerja dan senantiasa mempertajam spiritualitas.
"Syabab Hidayatullah salah satu ciri khasnya adalah terjaga tradisi ibadahnya, menempatkan diri sebagai problem solver, bukan problem maker. Maka pertama-tama yang perlu terus kita gencarkan adalah membangun budaya organisasi yang dimulai dari kesadaran personal untuk menjadi lebih baik," kata Suhardi.
Suhardi menerangkan, untuk membangun moral bangsa yang saat ini diakui mulai tergerus oleh pengaruh negatif budaya permisif, maka tak ada cara lain yang lebih baik untuk melakukan revitalisasi moralitas selain membangun sikap mental yang benar sesuai dengan kultur Islam. Pemuda harus membangun sikap mental pekerja aktif, tidak reaktif. Serta membangun tradisi intelektual yang jauh dari praktik-praktik pragmatisme.
Dia menekankan agar Pemuda Hidayatullah tampil bukan seperti pemuda pada umumnya. Seraya menyiratkan, Suhardi menyampaikan bahwa dalam perjalanan bangsa ini banyak organisasi yang hanya mampu melahirkan anak–anak muda yang pragmatis, dan tak sedikit yang tergerus idealismenya hanya karena iming-iming yang sifatnya materi.
Kita, jelas dia, tentu akan merasa sangat prihatin ketika mendapati banyak mahasiswa yang idealismenya kental melawan tirani korup, tetapi saat tiba masa peluang itu ada didepan mata sedikit demi sedikit idealisme itu luntur termakan oleh silaunya dunia yang sementara ini.
Suhardi juga mengemukakan bahwa Syabab Hidayatullah sebagai organisasi kepemudaan nasional akan menjadi lebih baik dan bertumbuh semakin dinamis dalam bingkai kemaslahatan umat apabila perangkat-perangkat sumber daya yang ada di dalamnya senantiasa berpacu.
"Tentu saja ini merupakan pekerjaan berat dan besar yang membutuhkan kesadaran serta komitmen bersama. Tapi kita sangat yakin, bahwa perubahan dan kebangkitan itu sudah semakin dekat," tegas Suhardi.
Pria Bugis ini menuturkan, untuk menjaga idealisme gerakan maka dibutuhkan "suplemen". Suplemen tersebut, terang dia, tidak lain dan tidak bukan adalah komitmen ibadah dalam rangka mempertajam spiritual dan komitmen kerja dalam rangka membangun kultur dinamisasi organisasi. Kedua hal tersebut disebut Suhardi sebagai dua senyawa yang tak terpisahkan.
Kedua hal tersebut, kata Suhardi, akan menumbuhkan semangat spiritualitas kolektif, bukan hanya spiritualitas individu. Sebab individu yang sudah merasakan manis dan nikmatnya ibadah kepada Allah SWT pasti memiliki dorongan yang kuat dalam dirinya untuk mempropagandakan kenikmatan yang dirasakannya tersebut kepada yang lain agar orang lain dapat merasakannya pula.
"Artinya, selain berdoa kita juga harus berusaha. Selain bekerja, kita juga harus memprioritaskan ibadah. Jadi, buatlah program sebanyak-banyaknya, tapi ingat, semuanya harus bermuara pada satu arus yakni dalam rangka ibadah kepada-Nya," pungkasnya.
Rakerwil Syabab Hidayatullah Sulsel dilaksanakan selama 2 hari yakni pada tanggal 13 s/d 14 September 2014 lalu berlangsung di Somba Opu, Kota Makassar, Provinsi Sulawesei Selatan.
Rakerwil ini mengangkat tema “Memebangun Idealisme dan Karakter Syabab Menuju Selawesi Selatan yang Bermartabat”. Rakerwil Syabab Hidayatullah Sulsel ini dihadiri sedikitnya 80 peserta dari unsur pengurus daerah, cabang, dan ranting Syabab Hidayatullah se-Sulsel.
Ketua Pimpinan Wilayah Hidayatullah Sulsel, Dr. Ir. H. Abdul Madjid, SH, yang hadir membuka Rakerwil ini, mengatakan sempat kaget dengan melihat peserta yang jumlahnya 80 orang dari berbagai daerah di Sulsel.
"Ini menunjukan ada semangat baru yang harus dikawal, ini adalah momentum pemuda Hidayatullah Makassar untuk bangkit melakukan kerja-kerja organisasi yang terukur, sistematis, dan berdampak," ujarnya.
Sementara itu Muhammad Robi selaku ketua wilayah Syabab Hidayatullah Sulsel memberikan sambutannya mengajak segenap kader Syabab Sulsel agar semua kita ikut bertanggunjwab dalam membawa amanah sebagai pengurus Syabab sulsel. (ybh/hio)