Energi dari Sowan
KEBAHAGIAAN amat dahsyat begitu terasa di dalam dada para kader muda yang diamanahi sebagai Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah. Selain bisa jalankan agenda organisasi juga dilimpahi energi dari sowan yang dilakukan.
Sowan secara bahasa berarti menghadap kepada orang yang sepatutnya dihormati, di antaranya seperti guru dan orang tua atau orang yang kaya inspirasi. Dalam tradisi masyarakat Jawa, sowan identik mengunjungi para kyai.
Hal itu pula yang dilakukan oleh PP Pemuda Hidayatullah setiap bakda Shubuh, berkeliling dari satu senior ke senior lainnya.
Seperti ke Ketua Umum DPP Hidayatullah, Ustadz Dr. Nashirul Haq, MA. Kemudian Ketua Bidang Organisasi Asih Subagyo, Wakil Sekjen DPP Hidayatullah Dr (Cd) Abdul Ghofar Hadi. Dan, Wakil Bendahara Umum DPP Hidayatullah, Ustadz Aghis Mahruri.
Pada dasarnya ingin menggilir satu persatu disowani, namun waktu yang terbatas dan berharap di masa berikutnya dapat kembali melakukan sowan yang ternyata benar-benar menghadirkan energi hati dan kesadaran yang tidak bisasa.
Nyalakan
Energi sowan itu secara keseluruhan menghendaki kaum muda terus komitmen menyalakan idealisme, ibadah, ilmu dan dakwah.
Dr. Nashirul Haq menekankan bahwa generasi muda jangan pernah kendor dalam idealisme dan ibadah. Karena menurut pria ramah itu, idealisme dan spirit ibadah itu adalah kunci untuk tidak mudah tergelincir oleh paparan virus pragmatisme dan materialisme.
Beliau bahkan mengatakan ke depan tantangan terberat adalah menyikapi kemudahan berupa nikmat-nikmat keduniawian. Oleh karena itu agar tidak salah arah dan tergelincir, kaum muda harus mewarisi idealisme dan spirit ibadah, yang jelas ini bukan perkara mudah bagi umumnya kaum muda.
Berlanjut pada Wakil Sekjen DPP Hidayatullah, Ustadz Ghofar, biasa kami sapa begitu, memberikan semangat dan dorongan untuk kaum muda tampil superior dengan mengoptimalkan media sosial dan website sebagai sarana publikasi dan komunikasi, sehingga aksi dan gerakan pemuda dapat diketahui oleh banyak pihak.
Menurutnya saat ini era dimana pandemi mengubah pola interaski orang. Pertemuan offline menjadi begitu sulit digelar. Namun ada online, jadikan zoom dan aplikasi lain untuk silaturrahim, berkegiatan, bahkan menjalankan program-program pencerahan secara nasional.
Sementara itu, Ustadz Aghis Mahruri mendorong agar kaum muda menyalakan spirit Al-Alaq sebagai media melahirkan dan mengokohkan syahadat.
Al-Alaq, lanjut beliau, terutama Iqra' Bismirabbik bukan semata soal dorongan pada ilmu, tetapi juga syahadat yang kokoh. Apabila syahadat baik, maka insha Allah yang lain akan baik. Dan, inilah kesadaran yang harus terus dinyalakan.
Implementasi
Langkah setelah mendapat aliran energi tidak lain adalah mengimplementasikan alias mengubah bentuk energi spirit menjadi satu wujud nyata kekuatan kesadaran dan gerakan.
Dalam bahasa Ustadz Abdullah Said menyelam dalam realita bukan berenang di alam cerita. Atau hadir di ruang-ruang kenyataan, bukan asyik dalam bidang-bidang pernyataan.
Oleh karena itu dalam pleno kali ini ada beberapa hal yang akan digalakkan oleh Pemuda Hidayatullah. Satu di antaranya adalah gerakan penguatan intelektual dan spiritual sekaligus.
Satu semangat yang sejatinya telah terangkum dalam makna progresif beradab.
Dalam hal program, sinergi juga telah disepakati antara Pemuda Hidayatullah dengan Kadep Pembinaan Keluarga dan Anak Usia Dini, Ustadz Endang Abdurrahman. Sinergi kepenulisan, media dan pemberitaan bersama Redpel Hidayatullah.com.
Semoga spirit ini dapat mengalir dan menjadkan energi sowan ini mengubah diri dan kehidupan, sehingga ke depan, kita dapat merawat idealisme dan menghadirkan perubahan dan kemaslahatan dalam kehidupan.
Mas Imam Nawawi, Ketua Umum Pemuda Hidayatullah