News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Seminar Rakerwil Pemuda Hidayatullah Kepri Soroti Tantangan Era Metaverse

Seminar Rakerwil Pemuda Hidayatullah Kepri Soroti Tantangan Era Metaverse


BATAM – Pengurus Wilayah Pemuda Hidayatullah Kepulauan Riau (Kepri) menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) selama 2 hari yang dibuka hari ini di Kampus Hidayatullah Batu Aji, Batam, Sabtu (12/2/2022). 

Mengawali Rakerwil tersebut, PW Pemuda Hidayatullah Kepulauan Riau yang didukung DPW Hidayatullah Kepulauan Riau, Kampus Utama Hidayatullah Batam dan BMH Perwakilan Kepuluan Riau mengadakan seminar kepemudaan bertajuk “Membumikan Diskursus Peradaban Islam Menuju Gerakan Pemuda Hidayatullah Progresif Beradab” yang hadirkan narasumber tokoh literasi Batam Drs. H. Surya Makmur Nasution, M.Hum.

Dalam pemaparannya, Surya Makmur menyoroti fenomena era digital saat ini yang menurutnya menjadi tantangan bagi generasi muda dewasa ini. Belum lagi dengan hadirnya meta semesta atau metaverse. 

“Tantangan ini yang harus dijawab oleh Anda sebagai seorang muslim, sebagai pemuda Islam, apalagi sebagai pemuda Hidayatullah,” kata Surya yang juga Ketua Umum Pimpinan Wilayah Al Jam’iyyatul Washliyah Kepri ini. 

Mantan anggota DPRD Kepri ini menjelaskan dunia metaverse adalah bagian internet dari realitas virtual bersama yang dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata dalam dunia internet tahap kedua. “Kemarin ada isu naik haji dan umroh juga dengan metaverse,” katanya tertawa. 

Olehnya, menurut Surya, jangan sampai era realitas virtual ini mencerabut identitas kita sebagai seorang muslim, sebagai bangsa yang Islam mayoritas, dan mendesakralisasi Islam. 

“Kita harus memberikan nilai karena bagaimanapun tantangan era metaverse kedepannya adalah soal nilai. Materialisme dihadapkan dengan nilai, tentu kita sebagai umat Islam nilai yang kita perjuangkan adalah nilai nilai Islam,” kata Surya. 

Di tengah tantangan itu pula, terang Surya, kita sebagai pemuda Islam juga dituntut memperjuangkan nilai keadilan, kebenaran, dan nilai musyawarah sebab demikianlah pula yang dibawa oleh Nabi yang diutus sebagai rahmat seluruh alam.

“Dunia maya bukan dunia orang lain, dunia maya itu dunia kita yang merupakan wadah pertempuran nilai. Kita melakukan pertemuan nilai di sana, maka kita membawa nilai nilai Islam. Benturan itu setiap saat terjadi di depan kita, kita tidak melihat secara nyata tapi terjadi secara maya,” imbuh wartawan senior yang pernah menjadi koresponden Kompas untuk biro Batam ini.

Surya mengatakan bahwa kita adalah negara dengan umat Islam terbesar, yang oleh sebab itu, pemuda Islam adalah penerus bangsa karena ia adalah pemilik masa depan bangsa ini.

“Kalau kita tidak punya rasa aware, kira kira kemana menuju bangsa ini. Apa kita biarkan bangsa ini berjalan tanpa keterlibatan kita di dalamnya. Nggak bisa jika Anda sebagai pemuda muslim, pemuda Islam, apalagi pemuda Hidayatullah membiarkan kondisi bangsa ini tanpa adanya keterlibatan Anda,” katanya berpesan.

Surya mengatakan kehadiran Hidayatullah sangat penting dan strategis untuk ikut meluruskan kiblat bangsa supaya jangan sampai terjerumus pada materialisme, hedonisme, dan berjalan ke arah tanpa nilai Islam yang dibawanya. 

Seraya dengan itu, Surya mengingatkan, sebagai pemuda Islam mesti menghindari ego sektoral sebagaimana diteladankan pejuang Islam dan pendiri bangsa yang meghilangkan kepentingan kelompok dan kepentingan pribadi mereka demi untuk kepentingan umat yang lebih besar.

“Kita harus berada di garis terdepan untuk membangun republik ini. Maka oleh karena itu, ditengah tengah kondisi saat sekarang ini, tidak ada kata lain, peningkatan sumber daya manusia, peningkatan daya intelektualitas, peningkatan attitude kita harus dilakukan,” ujarnya. 

Di sisi lain, Surya mengatakan, pemuda Islam pun harus terlibat secara aktif dan massif dalam membangun bangsa ini di semua sektor dan level kehidupan. 

“Di republik ini kita jangan menjadi penonton. Jadilah aktornya. Kalau kita menjadi aktor dan kreator maka nilai Islam insya Allah tersemai, mewarnai, dan menjadi bahagian dari kehidupan kita dalam bermasyarakat dan bernegara,” tandasnya. 

Seminar yang dipandu oleh dosen Institut Agama Islam (IAI) Abdullah Said Batam, La Iman Abdullah, ini merupakan rangkaian dari pembukaan Rapat Kerja Wilayah Pengurus Wilayah Hidayatullah Kepulauan Riau yang dihadiri oleh unsur pengurus PD Pemuda Hidayatullah se-Kepri. 

Rapat Kerja Pengurus Wilayah Pemuda Hidayatullah Kepulauan Riau dibuka oleh Ketua Departemen Humasdatin PP Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah Ainuddin Chalik, dihadiri Ketua DPW Hidayatullah Kepri Ust Darmansyah, dan secara khusus mengundang KH Jamaluddin Nur selaku pembina Yayasan Hidayatullah Batam untuk mengisi materi pada sesi taujih (arahan) istimewa.*/Ain

Tags