News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Webinar Sumpah Pemuda Bidik Kesadaran Intelektual dan Kiprah Masa Kini

Webinar Sumpah Pemuda Bidik Kesadaran Intelektual dan Kiprah Masa Kini


JAKARTA -
Pemuda harus mampu membaca dan merebut momentum di berbagai kancah pengabdian dalam setiap aspek kehidupan, tak terkecuali dalam dunia politik. Namun, sebelum memasuki ruang ruang kiprah kebaikan itu pemuda perlu membekali diri dengan ilmu, iman, dan ide penting untuk peradaban.

Demikian diantara benang merah acara webinar nasional peringatan Hari Sumpah Pemuda yang digelar Pemuda Hidayatullah bertajuk "Bersatu Padu Menuju Indonesia Maju" dan disiarkan secara live di kanal YouTube nasionalnews, Rabu, 1 Rabiul Akhir 1444 (26/10/2022). 

Ketua Umum PP Pemuda Hidayatullah Imam Nawawi dalam pemaparannya mengatakan hal pertama yang mesti dibidik pemuda untuk bekal perjalanan mengarungi kehidupan adalah dengan kesadaran intelektual atau ilmu. 

"Perintah pertama kali turun dalam Al Qur'an adalah perintah membaca, iqra'!. Maka kalau dari sisi ide dengan Xi Jinping kita kalah, dengan Kim Jong Un kita juga kalah, maka gagasan gagasan kita ini sebenarnya masih bersifat sporadis," kata Imam. 

Oleh sebab itu, menurut Imam, pemuda itu bukan tentang usia tapi jiwa. Sehingga kalau diri ingin terus hidup maka pemuda harus mampu menghadirkan karya.

"Minimal ide penting untuk peradaban. Syukur syukur ada keteladanan dan warisan kekuatan di dalam kita berorganisasi. Anak muda harus terus tampil untuk menjadi pribadi yang matang, dewasa, dan menginspirasi," katanya. 

Narasumber lainnya Ketua DPP Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) Wizdan Fauran Lubis menekankan dari aspek ketatanegaraan dimana Islam dan Indonesia merupakan dua entitas yang tak terpisahkan. Ia juga menyoal tuduhan sumir kepada umat Islam dengan stigma politik identitas yang menurutnya tidak relevan. 

"Sila pertama Pancasila itu Ketuhanan Yang Maha Esa, jadi agama dan negara sangat sangat tidak bisa dipisahkan. Kita harus berikhtiar untuk membawa bangsa ini menjadi lebih baik," katanya.

Di sisi lain, lanjut Wizdan, generasi muda hari ini perlu lebih dewasa dalam menyikapi konstelasi termasuk berbagai kehebohaan sesaat yang acapkali menyeruak di ruang publik. Menurutnya, kegaduhan yang ada seperti gimmick politik yang ada tetap perlu ditelaah tapi tidak harus selalu direspon secara berlebih. 

"Sebagai anak muda jangan terpengaruh dengan berbagai kehebohan sesaat yang muncul dan forum seperti ini sebagai bagian dari mencerahkan anak muda," tandasnya. 

Sementara itu, Ketua Umum Pemuda Persatuan Islam (PUI) Dr Mas Kana Kurniawan menyajikan ulasan singkat berkenaan dengan asas kepemudaan sebagaimana dalam UU No. 40 Tahun 2009 yang diantaranya adalah asas Ketuhanan yang Maha Esa, asa kemanusiaan, demokratis, kebhinnekaa, keadilan, partisipasi, kebersamaan, dan kemandirian. 

Menurutnya, diantara peran penting pemuda sebagaimana amanat undang undang adalah bidang kemanusiaan. Beberapa isu yang belakangan terjadi seperi tragedi Kanjuruhan dan peredaran obat sirup mematikan anak anak merupakan diantara isu kemanusiaan yang butuh pelibatan elemen kepemudaan. 

"Ini persoalan kemanusiaan yang sebetulnya bagian dari tugas kepemudaan," tegas Kana seraya menukil Pasal 3 UU No. 40 Tahun 2009 tentang Pemuda yang menekankan bahwa pembangunan kepemudaan bertujuan terwujudnya pemuda yang bertakwa, berdaya saing serta memiliki jiwa kepemimpinan dan kepeloporan. 

Dalam pada itu, Kana menekankan ada tiga peran dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh pemuda yaitu tanggung jawab dan peran aktif  sebagai kontrol moral, tanggung jawab dan peran aktif pemuda sebagai kontrol sosial, dan tanggung jawab dan peran aktif pemuda sebagai agen perubahan.*/Yacong B. Halike

Dokumentasi






Tags