Hadirkan Student Talks untuk Bersama Retas Problem Kepemudaan Masa Kini
JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Hidayatullah Imam Nawawi mengatakan upaya meretas problem generasi muda merupakan ikhtiar yang harus terus dilakukan, terlebih di era sekarang dimana generasi milenial berada ditengah transisi gelombang perjalanan bangsa Indonesia selanjutnya menuju negara maju dan berpengaruh sebagaimana visi Indonesia 2045.
"Oleh sebab itu, topik ini bukan untuk gagah gagahan, tapi sebagai upaya sungguh sungguh membangun kapasitas pemuda," kata Imam Nawawi saat menyampaikan sambutan dalam acara Student Talks v.0.1 bertajuk "Membidik Militansi dan Progresifitas Generasi Muda Masa Kini" yang digelar sebagai bagian dari rangkaian Pra Munas VIII Pemuda Hidayatullah, Sabtu (9/12/2022).
Imam mengatakan, kepedulian terhadap masa depan pemuda tak boleh hilang. Justru harus terus tumbuh dan ditingkatkan melalui beragam cara.
Menurut dia, jika berbicara anak muda, maka ada 2 hal yang menjadi titik lemah. Pertama, kesadaran kepada ajaran Islam. Kedua, militansi yang rapuh.
"Akibatnya, tak punya keberanian sehingga sunyi sepi dalam kemurungan. Itu terjadi karena boleh jadi dilenakan oleh keadaan yang memanjakan dan merangsang munculnya bibit kemalasan," katanya.
Ketika itu terjadi, tegas Imam, maka ini menjadi syarat gerakan dan progresifitas pemuda menjadi terhambat.
Karenanya, Imam mengajak untuk berkaca kepada figur para bapak bangsa seperti Bung Karno yang di masa keadaan serba terbatas, ia habiskan energi untuk belajar dan melakukan ekstraksi dan elaborasi pemikiran.
"Demikian pula dengan Bung Hatta, Kiai Haji Agus Salim, dan tokoh bangsa lainnya yang amat mencintai ilmu," katanya.
Imam menjelaskan, tanpa ilmu narasi menjadi kosong dan tidak akan membangkitkan apapun. Maka untuk membangun militansi anak muda, lanjut Imam, adalah dengan membangun kesadarannya untuk membangun tatanan yang ideal.
"Masa muda adalah kesempatan terbaik untuk menyedot dan menyadap pengalaman dan ilmu. Kenapa umat Islam tertinggal, karena umatnya belum punya kesadaran dan tak memiliki inisiatif kebangkitan," ujarnya.
Karenanya, melalui sejumlah gerakan program pembinaan yang dijalankan, imbuh Imam, Pemuda Hidayatullah diharapkan dapat menjadi wadah bersama dalam rangka meretas problem kepemudaan untuk selanjutnya menjadi kader militan yang terlibat secara aktif berkontribusi dalam pembangunan pada setiap sektor sektor yang digeluti.
"Mari menjadi pribadi yang sibuk berkarya sesederhana apapun karya itu sehingga tak ada waktu terbuang sia sia selain untuk kebaikan diri, umat, agama, bangsa, dan negara," tandasnya.
Student Talks v.0.1 bertajuk "Membidik Militansi dan Progresifitas Generasi Muda Masa Kini" ini dipandu oleh Ketua PW Pemuda Hidayatullah Kalimantan Timur (Kaltim) Shabirin Ibnu Hambali dengan menghadirkan narasumber Presma STAIL Lukman Al Hakim Surabaya Isman Panua dan Abdul Khalik yang mewakili mahasiswa STIE Hidayatullah Depok.
Sejatinya Student Talks v.0.1 ini juga mengundang Zaki Mubarok selaku Kadep Humas BEM STIS Hidayatullah Balikpapan, namun sampai acara selesai, ia tidak hadir dan tak ada konfirmasi terkait ketidakhadirannya.
Student Talks sendiri merupakan forum diskusi intelektual komunitas yang menghadirkan narasumber dari kalangan kampus baik mahasiswa, dosen, dan civitas akademik lainnya yang membahas isu aktual.*/Yacong B. Halike