News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Ikuti Dialog Kebangsaan, PW Pemhida Sulawesi Tengah Kuatkan Kolaborasi Pemuda Lintas OKP

Ikuti Dialog Kebangsaan, PW Pemhida Sulawesi Tengah Kuatkan Kolaborasi Pemuda Lintas OKP


PALU --
Pengurus Wilayah Pemuda Hidayatullah menjadi bagian dari gelaran Dialog Kebangsaan yang digelar di Aula Pascasarjana Universitas Tadulako (Untad), Kota Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (12/03/2023). 

Acara ini adalah program kolaboratif PD Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (Lidmi) Cabang Palu bersama dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda OKP), termasuk salah satu di dalamnya Pemuda Hidayatullah Sulawesi Tengah.

Dialog kebangsaan itu dihadiri Ketua PP Lidmi Pusat, Ketua PW KAMMI, Ketua HMI Badko Sulteng, Ketua PW Pemuda Hidayatullah, Pemuda Muhammadiyah, LDK UPIM Untad, Hamazah Untad dan LDF, di Universitas Tadulako.

Ketua PD Lidmi Palu, Bang Fegi A. Yasin, S.P memeberikan sambutan dengan mengucapkan puji dan syukur. Dia menyampaikan bahwa pertemuan dalam forum yang luar biasa ini sebagai wadah untuk bertukar fikir. 

Bang Fegi, menyampaikan bahwa masa muda adalah usia yang luar biasa, banyak manfaat yang bisa kita lakukan untuk umat.

"Jika pemuda tidak ada pergerakan maka hidupnya akan terasa kaku," ujarnya dalam sambutan tersebut. 

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Ketua HMI Badko Sulteng, bang Alief Veraldhi. Alief menyampaikan bahwa aktivis adalah seorang yang bisa berkumunikasi serta berkolaborasi dengan semua lini organisasi.

"Dari mana pun itu, kita perlu selalu membangun semangat pemuda. Pemuda adalah semangat kolaborasi," katanya. 

Lalu, dilanjutkan pemaparan dari Ketua PW KAMMI Sulteng, Andi Ahmad S.Pd. Bang Andi menyampaikan ihwal pemuda dari persepektif peradaban. Diciptakannya manusia adalah agar menjadi khalifah dan penyeru pada kebaikan.  

"Kewajiban kita sebagai pemuda, harus senantiasa beriqra'. Membaca ini adalah perintah Allah dan akan sangat memberikan manfaat bagi pemuda dalam menjalankan tugas sebagai khalifah di muka bumi ini," terang Andi. 

Kemudian pemaparan pamungkas dari Ketua PP Lidmi Pusat, Asrullah, S.H, M.H, yang memberikan telaah kontemplatif berkenaan dengan konstruksi peradaban. 

Menurut Asrullah, kontruksi Islam ini dibangun dalam grafitasi yang bernama masjid, Ia juga menegaskan, sumber peradaban itu harus dimulai dari grafitasi moralitas. 

"Jantung untuk melakukan suatu diskursus moralitas termanifestasi dengan simbol yang bernama masjid," kata Asrullah sambil menambahkan bahwa Islam bertahan selama 5 abad, karena memulai perspektif dimana moralitas itu sebagai sendi utama membangun peradaban.


Sebagai salah satu peserta undangan dalam dialog tersebut, Ketua PW Pemuda Hidayatullah Sulteng, Muhammad Fathun Mubin, dalam keterangannya, menyambut baik helatan sinergis seperti ini. 

Bagi Fathun, keterikatan dialogis seperti ini kian mengeratkan dimensi dimensi kohesif yang menjadi kekayaan kita, dimana aspek fundamental ini acapkali masih belum menjadi perhatian internal umat Islam sendiri.  Padahal, tegas Fathun, kolaborasi sejatinya adalah warna khas kaum muslimin. 

"Umat Islam itu satu tubuh, maka sudah seyogyanya sinergi, dan interaksi antar sesama harus terbangun tanpa mengesampingkan realitas keberagaman kita sebagai sebuah bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika ," ungkap Fathun. 

Lanjut Fathun menuturkan, bahwa dialektika kebangsaan, keislaman dan keindonesiaan, menjadi satu kesatuan tarikan nafas yang mendenyuti kehidupan pemuda Islam, khususnya Pemuda Hidayatullah. 

"Karena Republik ini milik kita, maka kita berkewajiban menjaga dan merawatnya. Islam pun telah menuntun kita agar kita menjaga kehidupan ini, dalam keharmonisan dan keberagaman kita sebagai sebuah bangsa majemuk, dan muaranya adalah meraih ridha Allah SWT dengan bertakwa kepada-Nya," tegas Fathun.*/Suaib Hasan

Tags