News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Tantangan Struktur Kepengurusan PP Pemuda Hidayatullah dalam Konteks Visi Indonesia Emas 2045

Tantangan Struktur Kepengurusan PP Pemuda Hidayatullah dalam Konteks Visi Indonesia Emas 2045


Oleh Refra Eltanimbary*(

Dalam upaya memperkuat posisi dan kontribusi Pemuda Hidayatullah menuju visi Indonesia Emas 2045, penting untuk mengevaluasi struktur kepengurusan yang ada dan memastikan bahwa ia sejalan dengan tujuan jangka panjang bangsa ini. 

Visi Indonesia Emas 2045 memerlukan pendekatan holistik dan menyeluruh dalam mengelola serta mendukung berbagai aspek nantinya, seperti; pembangunan nasional, termasuk sumber daya manusia, teknologi, ekonomi, dan sosial.

Terdapat keresahan pribadi penulis yang mendalam terkait dengan struktur kepengurusan Pusat Pemuda Hidayatullah, yang penulis nilai belum sepenuhnya mencakup semua aspek penting yang dibutuhkan untuk mencapai visi tersebut.

Dalam perjalanan 24 tahun organisasi ini, struktur pengurus pusat yang terbilang ramping, perlu adanya evauluasi yang mendalam. Sehingga tidak terkesan bahwa Strukrutural organisasi yang dibentuk, tidak memikirkan aspek relevansi dan kesesuaian jangka panjang. 

Sehingga penulis melihat, struktur organisasi yang ada justru tidak memberikan dampak efisiensi dan fokus, dan relevansi jangka panjang yang lebih baik, kenyataannya menimbulkan beberapa masalah mendasar tiap pergantian kepengurusan atau periodik amanah, maka hal ini perlu diatasi dengan keseriusan.

Kerampingan Struktur dan Dampaknya

Kerampingan struktur organisasi memang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan mempercepat pengambilan keputusan. 

Namun, dalam konteks Pemuda Hidayatullah, struktur yang terlalu ramping dapat mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengawal berbagai isu dan bidang yang sangat penting dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

1. Ketidakfokusan pada Aspek Kunci

Struktur organisasi yang terbatas pada delapan elemen inti—Ketua Umum, Sekretaris Jendral, Bendahara Umum, dan lima departemen dan satu biro—mungkin tidak memadai untuk mengatasi berbagai tantangan kompleks yang dihadapi oleh pemuda saat ini. 

Visi Indonesia Emas 2045 mengharuskan adanya perhatian khusus terhadap pengembangan kewirausahaan, inovasi teknologi, keberagaman sosial, dan keberlanjutan lingkungan. 

Tanpa adanya departemen khusus yang fokus pada area-area ini, ada risiko besar bahwa Pemuda Hidayatullah akan kehilangan kesempatan untuk memimpin dan mengimplementasikan program-program yang mendukung pencapaian visi tersebut.

2. Keterbatasan dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia

Visi Indonesia Emas 2045 menggarisbawahi pentingnya pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk mencapai status negara maju. Struktur saat ini mungkin tidak cukup mendalam dalam hal pengembangan pendidikan dan pelatihan. 

Ketiadaan departemen khusus yang menangani pengembangan kewirausahaan dan inovasi, serta kurangnya fokus pada pelatihan keterampilan praktis, bisa menghambat kemampuan anggota dalam berkontribusi secara maksimal.

3. Kurangnya Penanganan Isu Sosial dan Lingkungan

Pembangunan berkelanjutan dan keberagaman sosial adalah aspek penting dari visi Indonesia Emas 2045. Namun, dengan struktur yang terbatas, isu-isu seperti keberagaman sosial, keberlanjutan lingkungan, dan kesehatan masyarakat mungkin tidak mendapatkan perhatian yang memadai. 

Sehingga, ini berpotensi mengurangi dampak positif yang bisa dihasilkan oleh Pemuda Hidayatullah dalam melahirkan kader yang lebih inklusif dan paham mengelola isu-isu Sosial dan lingkungan.

Menyusun Kembali untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Untuk benar-benar mencerminkan visi Indonesia Emas 2045 dan mencapai tujuan melahirkan generasi rabbani yang unggul, Penulis menganalisa perlu kiranya mempertimbangkan evaluasi struktur kepengurusan. Berikut beberapa rekomendasi untuk menyesuaikan struktur organisasi dengan kebutuhan jangka panjang;

-Penambahan Departemen Spesifik: Mempertimbangkan penambahan departemen seperti Pengembangan Kewirausahaan dan Inovasi, Pendidikan dan Pelatihan, serta Keberagaman Sosial dan Lingkungan. 

Ini akan membantu organisasi untuk lebih fokus pada area-area yang krusial bagi pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

-Meningkatkan Kolaborasi dan Sinergi: Membentuk unit-unit kerja yang lebih kecil atau tim khusus dalam setiap departemen untuk menangani isu-isu tertentu. Ini akan memastikan bahwa setiap aspek yang penting mendapatkan perhatian yang memadai.

-Peningkatan Kapasitas Manajerial dan Sumber Daya Kader/Anggota: Menginvestasikan dalam pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan kapasitas manajerial dan kepemimpinan di seluruh struktur organisasi Pemuda Hidayatullah baik ditingkat Pusat, wilayah maupun daerah.

Kesimpulan

Penulis melihat akan pentingnya untuk menilai dan mengevaluasi kembali struktur kepengurusan Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah dimasa yang datang, sehingga  bisa selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. 

Struktur yang ada saat ini mungkin tidak memadai untuk menangani semua aspek penting yang diperlukan untuk mencapai visi tersebut. 

Karenanya, dengan melakukan penyesuaian yang tepat, organisasi ini ke depan dapat dan bisa memperkuat perannya dalam melahirkan generasi rabbani yang berkualitas dan berkontribusi secara efektif terhadap pembangunan Indonesia di masa emas-nya.

*(Kepala Departemen RISTEK PP Pemuda Hidayatullah, Penulis Buku Lakon Abadi (Mitra Karya:2021).

Tags