News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Membedah Pidato Lantang Prabowo di Hadapan "Dunia"

Membedah Pidato Lantang Prabowo di Hadapan "Dunia"

Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Oleh: Refra Elthanimbary*

Pada 13 Februari 2025, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, berkesempatan untuk menyampaikan pidato di hadapan para pemimpin dunia dalam forum internasional World Governments Summit yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab. 

Dalam kesempatan yang sangat strategis ini, Prabowo tidak hanya membawa suara Indonesia di panggung dunia, tetapi juga mengangkat isu yang telah lama menjadi perhatian diplomasi global: Palestina. 

Pidato yang disampaikan dengan penuh keyakinan ini memancarkan dua pesan utama yang sangat relevan dengan posisi Indonesia di dunia internasional—komitmen yang kokoh dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan seruan mendesak bagi masyarakat internasional untuk menghentikan kekerasan yang terus-menerus melanda wilayah Gaza dan Palestina.

Solidaritas Indonesia terhadap Palestina: Sebuah Komitmen Tanpa Batas

Pidato Prabowo langsung memfokuskan perhatian pada perjuangan Palestina untuk meraih kemerdekaan yang sah. Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar dan memiliki sejarah panjang dalam mendukung Palestina, tidak pernah berubah dalam sikapnya: mendukung penuh kemerdekaan Palestina. 

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan selalu berada di sisi Palestina dalam perjuangannya melawan penjajahan dan ketidakadilan. Solidaritas ini bukan sekadar deklarasi retoris, melainkan telah menjadi bagian integral dari kebijakan luar negeri Indonesia sejak lama.

Solidaritas Indonesia terhadap Palestina tidak hanya terhenti pada pernyataan politik, tetapi lebih jauh lagi merupakan bagian dari prinsip dasar yang diterima di dunia internasional, yaitu hak untuk menentukan nasib sendiri (self-determination). Sikap ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap mempertahankan nilai-nilai kemerdekaan yang dibangun oleh founding fathers Republik Indonesia, yang dengan tegas menyatakan bahwa penjajahan atas bangsa lain harus dihapuskan di seluruh dunia. 

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia, melalui Prabowo, berusaha meneguhkan bahwa kemerdekaan Palestina adalah bagian dari upaya global untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan bebas dari dominasi kolonialisme modern.

Seruan Menghentikan Kekerasan: Melihat Dampak Kemanusiaan yang Menghancurkan

Bagian terpenting dari pidato Prabowo adalah seruannya kepada masyarakat internasional untuk segera menghentikan kekerasan yang terus terjadi di Gaza dan wilayah-wilayah Palestina lainnya. Pidato ini bukan hanya menyuarakan kepedulian Indonesia, tetapi juga mencerminkan keprihatinan yang lebih luas terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut. 

Setiap harinya, rakyat Palestina menghadapi serangan udara, pengeboman, dan operasi militer yang mengakibatkan jatuhnya ribuan korban jiwa dan luka-luka. Prabowo menyuarakan bahwa dunia tidak bisa lagi berpangku tangan sementara Gaza dan wilayah Palestina lainnya mengalami penderitaan yang tak berkesudahan.

Seruan Prabowo ini juga sejalan dengan pandangan global mengenai perlunya penegakan hukum internasional yang mengatur hak asasi manusia, termasuk perlindungan terhadap warga sipil dalam situasi konflik bersenjata. Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa dunia tidak boleh lagi mentolerir kekerasan yang mengorbankan nyawa ribuan anak-anak, perempuan, dan warga sipil yang tidak bersalah. 

Ia dengan tegas meminta agar dunia internasional memberikan tekanan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kekerasan ini, dan lebih penting lagi, untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan sampai ke mereka yang membutuhkan tanpa ada hambatan politik.

Dukungan terhadap Solusi Dua Negara: Kunci Perdamaian yang Sejati

Prabowo tidak hanya berbicara tentang masalah kekerasan, tetapi juga memberi solusi yang jelas. Dalam pidatonya, beliau menegaskan pentingnya solusi dua negara, atau two-state solution, sebagai jalan keluar untuk menciptakan perdamaian yang abadi antara Palestina dan Israel. 

Solusi ini sudah lama diusulkan oleh banyak pihak sebagai satu-satunya cara yang realistis untuk mencapai perdamaian yang adil. Namun, hingga saat ini, solusi ini masih belum terealisasi dengan sempurna. 

Dalam pandangan Prabowo, solusi dua negara adalah upaya untuk memberikan hak kepada kedua bangsa untuk hidup berdampingan secara damai, dengan Palestina menjadi negara merdeka yang diakui secara internasional, dan Israel juga memiliki hak untuk hidup dalam batas-batas yang aman.

Namun, tantangan terbesar dari solusi ini adalah ketidaksediaan berbagai pihak untuk mewujudkannya. 

Bagi Prabowo, mendesak dilakukannya solusi dua negara adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk mengakhiri konflik yang tidak berkesudahan dan memastikan kestabilan di kawasan Timur Tengah. 

Oleh karena itu, solusi dua negara bukan hanya sebuah pilihan, melainkan sebuah kebutuhan mendesak yang harus segera direalisasikan.

Mendesak Pembangunan Kembali Jalur Gaza: Sebuah Langkah Kemanusiaan yang Esensial

Di tengah perang yang berlangsung tanpa henti, kondisi Gaza sangat memprihatinkan. Ratusan ribu orang terpaksa hidup dalam kehancuran, tanpa akses yang memadai terhadap kebutuhan dasar seperti pangan, air bersih, dan obat-obatan. 

Dalam pidatonya, Prabowo mendesak agar segera dilakukan pembangunan kembali di Jalur Gaza yang telah hancur akibat konflik berkepanjangan. Bukan hanya sekadar membangun fisik, tetapi lebih dari itu, pembangunan ini merupakan langkah penting untuk mengembalikan kehidupan sosial, ekonomi, dan pendidikan bagi rakyat Palestina.

Prabowo memahami bahwa pemulihan Gaza adalah bagian dari pemulihan rasa kemanusiaan dan keadilan sosial. Pemerintah Indonesia melalui pidato ini juga ingin menegaskan bahwa bantuan rekonstruksi dan pemulihan Gaza harus bersifat inklusif dan tidak terbatas pada bantuan kemanusiaan semata. 

Lebih jauh lagi, Indonesia berkomitmen untuk turut serta dalam proses pemulihan ini, baik melalui bantuan material maupun dukungan diplomatik agar proses rekonstruksi berjalan dengan lancar dan tidak terhalang oleh hambatan politik.

Indonesia sebagai Pemimpin yang Menggugah Dunia untuk Bertindak

Dengan pidato tersebut, Prabowo Subianto mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara yang memiliki peran signifikan dalam diplomasi internasional, terutama dalam isu-isu kemanusiaan. Indonesia tidak hanya menjadi penonton, tetapi aktif mengarahkan perhatian dunia terhadap keadilan Palestina. 

Prabowo tidak sekadar berbicara, tetapi juga mendorong dunia untuk bertindak—tidak hanya berbicara tentang perdamaian, tetapi juga menuntut aksi konkret yang dapat merubah nasib Palestina. Indonesia, di bawah kepemimpinan Prabowo, menegaskan bahwa kemerdekaan Palestina adalah bagian dari perjuangan global untuk keadilan, perdamaian, dan hak asasi manusia. 

Pidato ini bukan hanya mencerminkan kebijakan luar negeri Indonesia yang konsisten, tetapi juga memberikan suara bagi mereka yang terpinggirkan dalam peperangan yang berkepanjangan. 

Dalam dunia yang semakin terpolarisasi, sikap Indonesia yang tegas ini memberikan sinyal yang jelas: perdamaian dan keadilan harus diperjuangkan bersama, dan Indonesia akan selalu berada di garis depan untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.***

***) Kadep RISTEK-INFOKOM Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah

Tags