News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

𝗔𝘆𝘆𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗠𝗮’𝗱𝘂𝗱𝗮𝗮𝘁, 𝗣𝗲𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗛𝗮𝗹𝘂𝘀 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵

𝗔𝘆𝘆𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗠𝗮’𝗱𝘂𝗱𝗮𝗮𝘁, 𝗣𝗲𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗛𝗮𝗹𝘂𝘀 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵

 

Di dalam Al-Qur’an, ketika Allah Ta’ala berbicara tentang kewajiban puasa, Dia menyebutnya dengan kalimat “Ayyaman Ma’dudaat” (beberapa hari yang bisa dihitung) : "(𝗬𝗮𝗶𝘁𝘂) 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗯𝗲𝗯𝗲𝗿𝗮𝗽𝗮 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗲𝗿𝘁𝗲𝗻𝘁𝘂. 𝗠𝗮𝗸𝗮 𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮 𝗱𝗶 𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝘀𝗮𝗸𝗶𝘁 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗽𝗲𝗿𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻𝗮𝗻 (𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗶𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗯𝘂𝗸𝗮), 𝗺𝗮𝗸𝗮 (𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗹𝗮𝗵 𝗯𝗮𝗴𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗽𝘂𝗮𝘀𝗮) 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹𝗸𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮 𝗶𝘁𝘂 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗵𝗮𝗿𝗶-𝗵𝗮𝗿𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗹𝗮𝗶𝗻" (QS. Al-Baqarah: 184).

Seolah-olah Allah ingin memberikan peringatan yang sangat halus kepada hamba-hamba-Nya: “𝗛𝗮𝗶 𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮, 𝗽𝘂𝗮𝘀𝗮 𝗶𝘁𝘂 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗯𝗲𝗯𝗲𝗿𝗮𝗽𝗮 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝘀𝗮𝗷𝗮, 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻𝗹𝗮𝗵 𝗲𝗻𝗴𝗸𝗮𝘂 𝗹𝗮𝗹𝗮𝗶!” Namun, ironisnya, banyak di antara kita yang justru lalai dengan waktu yang singkat ini. Ramadhan datang hanya sekali dalam setahun, namun belum tentu kita memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

𝗠𝗲𝗻𝘆𝗮𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗪𝗮𝗸𝘁𝘂 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗧𝗲𝗿𝗯𝗮𝘁𝗮𝘀

Setiap insan beriman yang merenungi ayat ini dengan hati yang jernih akan menyadari bahwa hidup di dunia ini juga hanyalah “𝗯𝗲𝗯𝗲𝗿𝗮𝗽𝗮 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝘀𝗮𝗷𝗮.” 

Jika Ramadhan yang hanya hitungan hari saja bisa berlalu begitu cepat, maka kehidupan kita pun akan segera berlalu. Begitu banyak orang yang menyesal di kemudian hari karena tidak memaksimalkan Ramadhan, sebagaimana banyak orang yang menyesali hidupnya ketika ajal telah menjemput.

Sebagai kader dakwah, peringatan ini seharusnya menjadi alarm yang membangunkan kita dari kelalaian. 𝗪𝗮𝗸𝘁𝘂 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝘁𝗲𝗿𝗯𝗮𝘁𝗮𝘀, 𝗸𝗲𝘀𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗱𝗮. Jika hari-hari Ramadhan ini hanya “𝗯𝗲𝗯𝗲𝗿𝗮𝗽𝗮 𝘀𝗮𝗮𝘁 𝘀𝗮𝗷𝗮,” maka tidak ada alasan bagi kita untuk menyia-nyiakannya. 

Sebagaimana jasmani membutuhkan asupan makanan, begitu pula ruhani kita membutuhkan asupan yang lebih baik dan lebih utama. Dan Ramadhan adalah momentum terbaik untuk memberikan asupan spiritual bagi jiwa kita.

𝗠𝗲𝗻𝗴𝗶𝘀𝗶 𝗥𝘂𝗵𝗮𝗻𝗶 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗠𝗲𝗺𝗮𝗸𝘀𝗶𝗺𝗮𝗹𝗸𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗸𝘄𝗮𝗵

Ruh yang kosong mustahil bisa menggerakkan langkah dakwah dengan maksimal. Betapa banyak orang yang mengalami kelelahan dalam perjuangan bukan karena fisiknya yang lemah, tetapi karena ruhani mereka yang kosong. Oleh sebab itu, Ramadhan adalah saatnya kita mengisi kembali ruhani yang haus akan kedekatan dengan Allah.

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi momentum untuk kembali mendekatkan diri kepada-Nya. Ketika seorang kader dakwah mengisi ruhani dengan ibadah yang berkualitas— 𝘀𝗵𝗼𝗹𝗮𝘁 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗺 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗵𝘂𝘀𝘆𝘂𝗸, 𝘁𝗮𝗱𝗮𝗯𝗯𝘂𝗿 𝗔𝗹-𝗤𝘂𝗿’𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺, 𝘇𝗶𝗸𝗶𝗿 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝗸𝗲𝘀𝗶𝗻𝗮𝗺𝗯𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻, 𝘀𝗲𝗿𝘁𝗮 𝗱𝗼𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗻𝘂𝗵 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗵𝗮𝗿𝗮𝗽𝗮𝗻,—maka Allah akan menguatkan langkahnya dalam perjuangan.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Bang 𝗜𝗺𝗮𝗺 𝗠𝘂𝗵𝗮𝗺𝗺𝗮𝗱 𝗙𝗮𝘁𝗵𝗶 𝗙𝗮𝗿𝗵𝗮𝘁, 𝗦.𝗛𝗜, 𝗞𝗲𝗽𝗮𝗹𝗮 𝗗𝗲𝗽𝗮𝗿𝘁𝗲𝗺𝗲𝗻 Dakwah dan Pembinaan Anggota PP Pemuda Hidayatullah: “𝗠𝘂𝘀𝘁𝗮𝗵𝗶𝗹 𝗱𝗮𝗸𝘄𝗮𝗵 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗺𝗮𝗸𝘀𝗶𝗺𝗮𝗹 𝗷𝗶𝗸𝗮 𝘀𝗽𝗶𝗿𝗶𝘁𝘂𝗮𝗹𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗼𝘀𝗼𝗻𝗴. 𝗦𝗲𝗺𝗼𝗴𝗮 𝗥𝗮𝗺𝗮𝗱𝗵𝗮𝗻 𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗶𝗻𝗶 𝗷𝗮𝘂𝗵 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗥𝗮𝗺𝗮𝗱𝗵𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺𝗻𝘆𝗮.”

Maka, wahai para kader dakwah, jangan sia siakan “𝗔𝘆𝘆𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗠𝗮’𝗱𝘂𝗱𝗮𝗮𝘁” ini. Waktu kita terbatas, mari maksimalkan. Jika kita mampu mengisi Ramadhan dengan ibadah yang maksimal, insya Allah kita akan keluar darinya sebagai pribadi yang lebih kuat, lebih kokoh, dan lebih siap dalam perjuangan dakwah.

𝗥𝗮𝗺𝗮𝗱𝗵𝗮𝗻, 𝗞𝗲𝘀𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗘𝗺𝗮𝘀 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗧𝗮𝗸 𝗕𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗧𝗲𝗿𝗹𝗲𝘄𝗮𝘁

Semoga Ramadhan ini menjadi 𝘁𝗶𝘁𝗶𝗸 𝗯𝗮𝗹𝗶𝗸 𝗯𝗮𝗴𝗶 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 untuk meraih keberkahan yang lebih besar dan menjadi pejuang di jalan-Nya dengan ruhani yang lebih hidup. Ramadhan ini adalah kesempatan emas. Hari-harinya sedikit, namun keberkahannya besar. 

𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗶𝗮-𝗻𝘆𝗶𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗱𝗲𝘁𝗶𝗸 𝗽𝘂𝗻 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝗮𝗺𝗮𝗹 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝗺𝗮𝗻𝗳𝗮𝗮𝘁. Rasulullah ﷺ bahkan sampai menyebut celaka bagi mereka yang tidak mendapatkan ampunan di bulan ini. Dalam sebuah hadits beliau bersabda : “𝗖𝗲𝗹𝗮𝗸𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗲𝘀𝗲𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗯𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗥𝗮𝗺𝗮𝗱𝗵𝗮𝗻, 𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗯𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗶𝘁𝘂 𝗯𝗲𝗿𝗹𝗮𝗹𝘂 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗱𝗶𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗺𝗽𝘂𝗻𝗮𝗻.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Bukan hanya rugi, tetapi celaka! Sebab, siapa yang menyia-nyiakan Ramadhan berarti telah menyia-nyiakan peluang besar untuk memperbaiki dirinya dan meraih rahmat Allah.

Maka, mari kita renungkan. 𝗔𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗶𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗥𝗮𝗺𝗮𝗱𝗵𝗮𝗻 𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗶𝗻𝗶 𝗯𝗲𝗿𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗯𝗲𝗴𝗶𝘁𝘂 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝘀𝗲𝗽𝗲𝗿𝘁𝗶 𝗥𝗮𝗺𝗮𝗱𝗵𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺𝗻𝘆𝗮? Ataukah kita akan menjadikannya sebagai 𝗥𝗮𝗺𝗮𝗱𝗵𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽 𝗸𝗶𝘁𝗮?

Mari kita berjuang bersama. Mari kita tingkatkan ibadah, perbanyak dzikir, giatkan tilawah, perkuat amal sholeh, dan maksimalkan kesempatan yang Allah berikan ini.

Ramadhan hanyalah 𝗯𝗲𝗯𝗲𝗿𝗮𝗽𝗮 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝘀𝗮𝗷𝗮. Namun, ganjarannya bisa menentukan kebahagiaan kita di dunia dan akhirat. 𝗦𝗲𝗺𝗼𝗴𝗮 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘁𝗲𝗿𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸 𝗵𝗮𝗺𝗯𝗮-𝗵𝗮𝗺𝗯𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝗵𝗮𝘀𝗶𝗹 𝗺𝗲𝗿𝗮𝗶𝗵 𝗸𝗲𝗯𝗲𝗿𝗸𝗮𝗵𝗮𝗻 𝗥𝗮𝗺𝗮𝗱𝗵𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗶!. 𝗔𝗺𝗶𝗻

Tags

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama